c4p0unk

c4p0unk
c4p0unk

Friday, May 8, 2009

Kemiskinan Dan Krisis Ekonomi

Kemiskinan dan krisis ekonomi merupakan dua paduan kalimat yang sangat dikenal di Indonesia. Siapapun (kemungkinan besar) mengenal kalimat ini dengan akrab, dan seakan menjadi keseharian di masyarakat yang sebagian besar (pastinya) mengalaminya.

Lalu bagaimana kemiskinan bisa berpadu dengan krisis ekonomi ?? Apakah kesatuan kalimat tersebut menyiratkan tentang dua isu yang saling integral?

Sepertinya begitulah korelasinya, apa yang sudah terlanjur menjadi terkenal, maka akan selalu tetap seperti itu.Hmm,,, bagaimana kalau kalimat tersebut dipisahkan,,, Apakah selalu benar bahwa kemiskinan memiliki relevansi langsung dengan krisis ekonomi,,, atau krisis ekonomi memiliki pengaruh besar terhadap kemiskinan..

Bertahun-tahun (hitungan dasawarsa), di Indonesia masih berkutat dengan masalah kemiskinan dengan ada atau tidak ada krisis ekonomi. Seakan tidak ada masa tanpa kemiskinan yang melanda, dari satu zaman ke zaman.

Sepertinya tidak ada jurus jitu untuk membendung kalimat tersebut,,, Bukan satu dua pakar yang mendalami hal ini, tetapi,,,,tidak satupun yang bisa membawa solusi untuk mengatasinya. Jadi bagaimana seharusnya masyarakat Indonesia harus berbuat untuk memerangi kemiskinan ini....Saat ini kemiskinan sudah menjadi dua kata: kemiskinan dan krisis ekonomi.

Dari Wikipedia Bahasa Melayu, ensiklopedia bebas.

Lompat ke: pandu arah, gelintar
Rumah Tinggal

Secara umumnya, kemiskinan ialah satu keadaan di mana seseorang itu kekurangan bahan-bahan keperluan hidup. Dalam masyarakat moden, kemisikinan biasanya disamai dengan masalah kekurangan uang.

Dengan lebih terperinci lagi, kemiskinan mempunyai dimensi seperti di bawah:

  • Penggambaran situasi kekurangan bahan keperluan asasi seperti kekurangan makanan, pakaian dan kediaman.
  • Penggambaran keadaan ekonomi di mana seseorang itu tidak mempunyai modal ataupun daya pengeluaran yang dapat menjana kekayaan.

Menurut kriteria bank dunia, kemisikinan itu ditakrifkan sebagai penghidupan dengan perbelanjaan kurang daripada US$(PPP) 2 sehari. Manakala bagi mereka yang hidup dengan perbelanjaan kurang daripada US$(PPP) 1 sehari, mereka dianggap menghadapi kemisikinan yang berketerlaluan.


No comments:

Post a Comment